Masyarakat di sekitar Beutong, Nagan Raya Aceh tidak pernah menggunakan kayu durian untuk bahan bangunan rumahnya. “Tabu, “ kata seorang petani di desa Blang Bayu suatu waktu di akhir Desember 2009. Menurutnya orang yang mendiami rumah yang menggunakan kayu durian, rejekinya akan kurang. Orang-orang tua mereka mengatakan seperti itu, sehingga mereka lebih suka menggunakan kayu meranti atau yang lain.
Durian merupakan komoditas yang prospektif di pulau Sumatra, sekaligus memberikan pendapatan tambahan yang penting bagi petani. Pada musim berbuah, durian bakal ditemukan dimana-mana dengan berbagai rasa. Harganyapun relatif murah dibandingkan dengan durian yang dijual di Pulau Jawa.
Tabu-nya masyarakat menggunakan kayu durian bisa dilihat sebagai bentuk kearifan lokal untuk mempertahankan pohon durian. Selain itu, menurut Suara Tinta, di Aceh juga ada larangan untuk melempar atau memanjat durian muda.kayu durian banyak mengandung jaringan penguat (sklerenkim dan kolenkim), struktur yang kuat dan awet karena terdapat zat ekstraktif anti rayap dan jamur. Selain itu kayu durian memiliki serat yang halus sampai sedang dan rapat sehingga kayu menjadi awet serta memiliki pola yang menarik.